Depok, LAMSAMA – Setelah menjadi anggota resmi dari Asosiasi Lembaga Akreditasi Internasional (INQAAHE), Lembaga Akreditasi Mandiri Sains Alam dan Ilmu Formal (LAMSAMA) kini tengah menggencarkan upaya internasionalisasi yang lebih luas. Hal ini tercermin dari rapat dan diskusi yang digelar pada Jumat (26/04) di Kantor LAMSAMA, Depok.

Acara tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh kunci dalam dunia akreditasi, antara lain Prof. Dwiwahju Sasongko dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D., sebagai wakil direktur akreditasi LAMSAMA.

Prof. Drs. Roto, M.Eng., Ph.D. (kiri) dan Prof. Dwiwahju Sasongko (kanan) saat melakukan diskusi

Rapat tersebut membahas berbagai strategi untuk memperluas jangkauan internasional LAMSAMA, dengan fokus pada standar kualitas yang sesuai dengan standar Eropa. Salah satu kriteria utama dalam upaya internasionalisasi adalah memenuhi standar yang ditetapkan oleh European Quality Assurance Register for Higher Education (EQAR). Evaluasi dan visitasi juga menjadi bagian integral dari proses asesmen, yang mirip dengan proses akreditasi yang telah ada sebelumnya.

Prof. Roto, dengan pengalamannya dalam dunia akreditasi, menyoroti pentingnya merumuskan standar dan instrumen akreditasi berdasarkan standar Eropa agar LAMSAMA bisa diterima secara luas oleh lembaga akreditasi di Eropa.

BAN-PT sendiri telah menjalin kerjasama dengan berbagai asosiasi seperti INQAAHE, di mana BAN-PT sebagai anggota penuh dalam persiapan GGP alignment, apqn, di mana BAN-PT adalah anggota penuh dan ketua BAN-PT adalah anggota dewan 2003-2006, AQAN di mana BAN-PT adalah salah satu pendiri, dan direktur Dewan Eksekutif (DE) BAN-PT adalah presiden periode 2017-2020, serta IQA, di mana BAN-PT menjadi anggota penuh dan direktur DE BAN-PT adalah presiden periode 2019-2022.

Selain itu, pembahasan mendalam mengenai pentingnya membangun budaya mutu di perguruan tinggi Indonesia juga dilakukan. Prof. Song menegaskan bahwa terbentuknya budaya mutu yang kuat akan membuat akreditasi bukan hanya sebuah kebutuhan formal, tetapi menjadi bagian integral dari upaya peningkatan mutu secara berkelanjutan.

“Untuk akreditasi, yang terpenting adalah Prodi di lingkup LAMSAMA membentuk quality culture. Bukan hanya sebuah siklus 5 tahunan,” ungkap Prof. Song.

Prof. Song juga berharapLAMSAMA dapat menjadi Lembaga akreditasi yang principles-based accreditation, bukan rules-based accreditation.

Dengan demikian, LAMSAMA memasuki babak baru dalam perjalanannya untuk mendapatkan pengakuan internasional yang lebih luas. Langkah-langkah strategis yang dibahas dalam rapat tersebut menunjukkan komitmen LAMSAMA untuk menjadi pemain utama dalam memajukan mutu pendidikan tinggi di Indonesia dan di tingkat internasional.

 

Pemberian cinderamata dari LAMSAMA

 

Kami siap membantu Anda

Mulai sekarang dan segera rasakan kemudahan akreditasi bersama kami. Atau, hubungi kami apabila Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai produk yang bisa menjadi solusi bagi program Anda.